Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 06:09:55【Resep】185 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(97244)
Artikel Terkait
- Bulan Sabit Merah sebut 29 staf di Gaza tewas sejak agresi Israel
- Pakar sarankan lima langkah sederhana jaga fokus
- 50 korban kebakaran rumah di Tambora Jakbar mengungsi
- Legislator: UU Kepariwisataan tandai perubahan pembangunan pariwisata
- SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG
- Indonesia memastikan keamanan ekspor udang dari kontaminasi radiasi
- Rayakan 80 tahun perangi kelaparan, FAO gelar pameran global di Roma
- Penjualan bebas bea di pulau resor China naik selama libur Pekan Emas
- 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
- Jangan dihindari! Ini 5 makanan pahit yang baik untuk kesehatan tubuh
Resep Populer
Rekomendasi

SD Negeri OO3 Penajam ajarkan kemandirian lewat program MBG

Gubernur Kalsel minta SPPG perhatikan kebersihan cegah keracunan MBG

Dua tahun perang Gaza dalam statistik

Timnas Indonesia seperti “singa yang tertidur”

Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma

Galon polikarbonat ngak menyebabkan gangguan kehamilan dan diabetes

KBRI Yangon dukung penuh timnas putri U

BPKH targetkan dana kelolaan haji capai Rp188,9 triliun pada 2025